Kamis, 30 Mei 2013

Resensi Soekarno

Rahasia Kepemimpinan Bung Karno
Oleh Achmad Marzuki
Pegiat Farabi Institute, Anggota CSS MoRA IAIN Walisongo Semarang
Salah satu founding father kita yang paling berpengaruh dan kontroversial adalah Ir. Soekarno. Kebesarannya dalam menggenggam perjalanan politik bangsa ini sangat luar biasa. Sebagai seorang seniman tentunya beliau sangat menyukai keindahan. Beliau adalah orang yang paling berpengaruh pada masanya. Banyak julukan yang disandangnya; Sang Orator Bangsa, Singa Podium.
Memang untuk mencari kepribadian atau jati diri tidak bisa dengan bersemedi di dalam gua ataupun tidur mengharap mimpi ladunni. Harus ada pelajaran-pelajaran dari beberapa orang yang dikagumi atau orang yang menginspirasi. Soekarno adalah orang yang selalu mau belajar kepada orang lain. Ada beberapa tokoh nusantara yang ia kagumi dan darinya lah ia mendapat banyak pelajaran.
Dari Gajah Mada, Soekarno belajar tentang politik kenegaraan. Bagaimana pemimpin mengatur Negara ataupun bagaimana menghindari kekacauan. Hubungan antara pemerintah dan rakyat bukanlah semata-mata layaknya hubungan pembantu dan majikan, tuan dan pelayan. Namun adalah hubungan timbal-balik yang saling memerlukan juga berhubungan secara batin. Jika masyarakat telah percaya pada pemerintah, dijamin Negara akan makmur sentosa.
Sedangkan kepemimpinan nasionalis ia dapatkan dari Hayam Wuruk. Kekuatan Hayam Wuruk memimpin Majapahit terletak pada pondasi ekonomi yang mapan sehingga dapat mensejahterakan rakyatnya. Namun, kelemahan dari Hayam Wuruk yaitu kurangnya komunikasi provokatif pada rakyat. Tentang ini, Soekarno belajar pada Gajah Mada. Sedangkan masalah ketenangan dalam menghadapi masalah dan penyampaian ideologi pada masyarakat Soekarno belajar pada Sunan Kalijogo.
Sebagaimana telah dikenal bahwa Sunan Kalijogo tidak memerlukan kekerasan untuk memasukkan Islam ke tanah Jawa. Pelestarian budaya menjadi titik tumpu untuk merangkul masyarakat secara terpercaya. Untuk merubah mindset masyarakat dari terjajah menjadi merdeka sangat penting, karena ini akan menentukan bagaimana kokohnya suatu Negara. Karena saat itu masyarakat sangat dekat dengan mistisme maka Soekarno juga belajar pada Ronggowarsito mengenai ini untuk mendapat kepercayaan masyarakat.
Seringkali Soekarno membumbui pidatonya dengan kata-kata Ronggowarsito. Seperti “Indonesia akan menjadi mercusuar dunia”. Biasanya Soekarno menambahi dengan kata-katanya sendiri seperti “berilah aku seribu orang tua, maka akan kucabut semeru. Dan berilah aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia”. Walau begitu, Soekarno tetap menilai bahwa dirinya adalah orang yang berpikir rasional dan realistis.
Sedangkan tentang organisasi dan mentalitas pribadi Soekarno belajar pada Hadji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto. Untuk mewujudkan suatu gagasan ia belajar pada Dr. Sutomo.  Ia ingat betul apa yang pernah disampaikan Bung Tomo “sebuah gagasan baru akan terlihat hasilnya jika gagasan itu sudah menjadi suatu tindakan”. Soekarno bukanlah orang congkak yang tidak mau belajar pada bawahannya. Buktinya ia belajar tentang keteguhan hati pada Jenderal Sudirman. Tetap teguh berjuang meskipun sakit meradang. Tidak ada kata putus asa.
Buku ini juga menjelaskan secara detail masalah perlambangan Negara; burung garuda dan semboyanbhinneka tunggal ika. Konsep Negara berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) adalah konsep untuk mensejahterakan rakyat dengan mengembangkan sumber daya alam di tanah ibu pertiwi. Maka muncullah istilah Marhaenisme. Berdikari bukan saja tujuan, pula sebagai prinsip menuju tujuan bersama dengan melakukan pembangunan dengan tidak menyandarkan diri melalui kerja sama dalam gotong-royong.
Sudah sepantasnya kita sebagai penerus bangsa mengetahui sejarah pendahulunya untuk dijadikan semangat dalam membangun bangsa. Sungguh benar bahwa jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kata Ahmad Tohari, masa lalu yang jelek pun, terkadang penting diketahui, untuk dipelajari. Salam Jasmerah!

Data Buku:
Judul : Soekarno, The Leadership Secrets of
Penulis : Argawi Kandito
Penerbit : Oncor Semesta Ilmu, Depok
Cetakan : I, 2012
Tebal : ix+116 Halaman
ISBN : 978-602-96828-8-5 

*Pernah tayang di Berita99.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar