Romantika Penyiar Radio
Oleh Achmad Marzuki
Pegiat Farabi Insititute, Anggota CSS MoRA IAIN Walisongo Semarang
Pegiat Farabi Insititute, Anggota CSS MoRA IAIN Walisongo Semarang
Sepertinya mode yang ngetren sekarang adalah jomblo yang move
on-nya lama banget. Atau lelaki yang hanya suka hunting, tapi buruannya
selalu lari, atau lebih parah lagi diterkam pemburu lain. Tetapi novel ini
bukan menceritakan tentang perburuan seorang pemburu dengan hewan buruan. Buku ini
hanya memberikan rasa haus dari publik yang kini selalu intim dengan kata
jomblo dan move on. Ceritanya pun unik, di jaman yang telah karib dengan
internet, irfan ihsan (penulis buku), malah membuat dunia dalam frekuensi suara.
Radio.
Akar cerita diawali dengan suatu pagi yang cerah. Sayangnya pagi
itu tetap bukan pagi yang cerah bagi Fabian Suhendra (Aan). Tiap pagi mengintip,
Aan harus main kucing-kucingan dengan ibu kos. Karena telah dua bulan lebih,
dia belum bayar kos. Aan adalah pemuda yang bekerja di salah satu stasiun
radio. Flash FM. Persaingan ketat antar stasiun radio membuat kantong Aan
semakin pas-pasan. (Loh, kalau pas, kan gak bakalan nunggak bayar kos?) apalagi
air time Aan hanya seminggu sekali.
Suatu saat, terjadi “malapetaka” keberuntungan bagi status Aan. Dalam
dunia radio, kesalahan jadwal merupakan kesalahan cukup fatal. Apalagi jika
kesalahan jadwal tersebut terjadi pada artis cantik dengan segudang prestasi. Beruntungnya,
Aan dapat memahami kondisi ini. Dengan sangat meyakinkan Aan menyambut Mariesha
Fauzia (Risha). Aan tidak mungkin melewatkan momen emas ini; mewawancarai artis
cantik, terkenal, dan baru saja naik daun. Karena Aan seorang penyiar radio, ia
sangat menguasai keadaan dalam bincang santai tersebut.
Tidak bisa dipungkiri, sebagai lelaki normal, Aan tertarik pada Risha.
Dua insan berbeda latar belakang ini menjadi kisah menarik untuk disimak. Irfan membuat frekuensi cerita semakin
meningkat. Pembaca seolah tidak sedang membaca buku, melainkan sedang melihat
dunia baru yang bergerak-gerak dalam imajinasinya.
Pertemuan kedua Aan dengan Risha juga bukan pertemuan yang diawali
janji. Aan mendapat job dadakan untuk meliput tentang acara Citra Indonesia
Music Award (CIMA). Hal ini karena wartawan asli sedang mudik. Saat itulah Aan
melihat Risha dan mengobrol ringan. Pada pertemuan pertama, Risha dibuat
terkesima oleh pertanyaan Aan yang tidak basi saat wawancara. Pertemuan ini
menjadi puncak konflik yang mengawali kisah Aan dan Risha.
Suasana menjadi gerah saat Risha melihat Yudha mencium istrinya, Ratih,
dengan mesra. Hal itu dilakukan Yudha di depan wartawan yang sedang meliputnya untuk
menyangkal kabar bahwa rumah tangganya kurang harmonis. Yudha adalah pacar Risha,
seorang pencipta lagu kondang yang sudah beristri. Karena terbakar api cemburu,
dengan tanpa kontrol, Risha menarik Aan dan menciumnya. Entah ini sebagai
bencana atau keberuntungan bagi Aan. Yang jelas Aan menyukai Risha.
Besoknya, kabar antara Risha dan Aan mencuat hangat menjadi topik
utama. Karena Risha artis terkenal, media intertainment membeber habis
kehidupan asmaranya. Bahkan seorang kakek-nenek yang meonontonnya dari televisi
mendukung aksi Aan untuk menikahi Risha. Padahal adegan tersebut merupakan
akibat api cemburu Risha pada Yudha, pacarnya. Antara Aan dan Risha hanyalah
teman sepintas berdasarkan rekan kerja.
Setelah insiden cium pipi tersebut, Risha berniat untuk minta maaf
pada Aan. Tetapi hal itu tidak terjadi karena saat Risha bersama Aan, Risha
merasa nyaman. Kejadian di malam cima itu juga membuat Risha untuk memutuskan
hubungan dengan Yudha yang ternyata adalah play boy. Suasana indah begitu meliputi
hati Aan. Ia bagaikan seorang yang mendapat bidadari yang turun dari langit.
Aan telah membulatkan tekadnya untuk melamar Risha. Sayangnya saat
segala persiapan lamaran telah lengkap, Aan melihat Risha menelungkup di dada Yudha,
mereka berpelukan mesra. Sungguh malang nian, nasib Aan. Lamaran pertama gagal
total. Perasaan perempuan memang sulit ditebak. Lebih mudah menebak isi tangan
sendiri ketimbang menebak isi hati wanita. Bisa saja hari ini bilang iya,
semenit kemudian dia bilang tidak. Tetapi, apakah ini berarti wanita itu
plin-plan. Saya harap itu tidak benar.
Risha rela kembali pada Yudha karena dijanjikan bahwa Ratih,
istrinya akan diceraikan. Lantas, bagaimana kisah Aan? Apakah ia tetap pada
status permanennya? Jomblo akut? Irfan memang pintar merangkai nuansa dan
kisah. Saat membaca novel ini, terkadang kita akan marah sendiri melihat sikap
tokoh-tokoh dalam cerita. Tetapi, sebaik-baiknya kisah adalah kisah yang indah
di akhir cerita. Dan novel ini termasuk dari kategori tersebut.
Irfan tidak hanya memberikan kisah romantik tanpa makna. Hal itu
dibuktikan di awal cerita bahwa keagamaan Aan patut ditiru. Ia selalu shalat di
awal waktu dan berprilaku baik, tidak mabuk-mabukan. Sebuah pendidikan karakter
yang tidak bersifat menggurui. Bahasanya lugas dan kocak.
Data Buku
Judul: Cinta Kamu, Aku: Ini Bukan Drama Radio
Penulis: Irfan Ihsan
Penerbit: Noura Books
Cetakan: Pertama, Februari 2013
Tebal: 304 Halaman
*Pernah tayang di Mediamahasiswa.com
http://mediamahasiswa.com/sastra/2013/06/13/romantika-penyiar-radio.html
http://mediamahasiswa.com/sastra/2013/06/13/romantika-penyiar-radio.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar