Jumat, 24 Mei 2013

Resensi Cinta Kamu Aku


Romantika Penyiar Radio
Oleh Achmad Marzuki
Pegiat Farabi Insititute, Anggota CSS MoRA IAIN Walisongo Semarang

Sepertinya mode yang ngetren sekarang adalah jomblo yang move on-nya lama banget. Atau lelaki yang hanya suka hunting, tapi buruannya selalu lari, atau lebih parah lagi diterkam pemburu lain. Tetapi novel ini bukan menceritakan tentang perburuan seorang pemburu dengan hewan buruan. Buku ini hanya memberikan rasa haus dari publik yang kini selalu intim dengan kata jomblo dan move on. Ceritanya pun unik, di jaman yang telah karib dengan internet, irfan ihsan (penulis buku), malah membuat dunia dalam frekuensi suara. Radio.
Akar cerita diawali dengan suatu pagi yang cerah. Sayangnya pagi itu tetap bukan pagi yang cerah bagi Fabian Suhendra (Aan). Tiap pagi mengintip, Aan harus main kucing-kucingan dengan ibu kos. Karena telah dua bulan lebih, dia belum bayar kos. Aan adalah pemuda yang bekerja di salah satu stasiun radio. Flash FM. Persaingan ketat antar stasiun radio membuat kantong Aan semakin pas-pasan. (Loh, kalau pas, kan gak bakalan nunggak bayar kos?) apalagi air time Aan hanya seminggu sekali.
Suatu saat, terjadi “malapetaka” keberuntungan bagi status Aan. Dalam dunia radio, kesalahan jadwal merupakan kesalahan cukup fatal. Apalagi jika kesalahan jadwal tersebut terjadi pada artis cantik dengan segudang prestasi. Beruntungnya, Aan dapat memahami kondisi ini. Dengan sangat meyakinkan Aan menyambut Mariesha Fauzia (Risha). Aan tidak mungkin melewatkan momen emas ini; mewawancarai artis cantik, terkenal, dan baru saja naik daun. Karena Aan seorang penyiar radio, ia sangat menguasai keadaan dalam bincang santai tersebut.
Tidak bisa dipungkiri, sebagai lelaki normal, Aan tertarik pada Risha. Dua insan berbeda latar belakang ini menjadi kisah menarik untuk disimak.  Irfan membuat frekuensi cerita semakin meningkat. Pembaca seolah tidak sedang membaca buku, melainkan sedang melihat dunia baru yang bergerak-gerak dalam imajinasinya.
Pertemuan kedua Aan dengan Risha juga bukan pertemuan yang diawali janji. Aan mendapat job dadakan untuk meliput tentang acara Citra Indonesia Music Award (CIMA). Hal ini karena wartawan asli sedang mudik. Saat itulah Aan melihat Risha dan mengobrol ringan. Pada pertemuan pertama, Risha dibuat terkesima oleh pertanyaan Aan yang tidak basi saat wawancara. Pertemuan ini menjadi puncak konflik yang mengawali kisah Aan dan Risha.
Suasana menjadi gerah saat Risha melihat Yudha mencium istrinya, Ratih, dengan mesra. Hal itu dilakukan Yudha di depan wartawan yang sedang meliputnya untuk menyangkal kabar bahwa rumah tangganya kurang harmonis. Yudha adalah pacar Risha, seorang pencipta lagu kondang yang sudah beristri. Karena terbakar api cemburu, dengan tanpa kontrol, Risha menarik Aan dan menciumnya. Entah ini sebagai bencana atau keberuntungan bagi Aan. Yang jelas Aan menyukai Risha.
Besoknya, kabar antara Risha dan Aan mencuat hangat menjadi topik utama. Karena Risha artis terkenal, media intertainment membeber habis kehidupan asmaranya. Bahkan seorang kakek-nenek yang meonontonnya dari televisi mendukung aksi Aan untuk menikahi Risha. Padahal adegan tersebut merupakan akibat api cemburu Risha pada Yudha, pacarnya. Antara Aan dan Risha hanyalah teman sepintas berdasarkan rekan kerja.
Setelah insiden cium pipi tersebut, Risha berniat untuk minta maaf pada Aan. Tetapi hal itu tidak terjadi karena saat Risha bersama Aan, Risha merasa nyaman. Kejadian di malam cima itu juga membuat Risha untuk memutuskan hubungan dengan Yudha yang ternyata adalah play boy. Suasana indah begitu meliputi hati Aan. Ia bagaikan seorang yang mendapat bidadari yang turun dari langit.
Aan telah membulatkan tekadnya untuk melamar Risha. Sayangnya saat segala persiapan lamaran telah lengkap, Aan melihat Risha menelungkup di dada Yudha, mereka berpelukan mesra. Sungguh malang nian, nasib Aan. Lamaran pertama gagal total. Perasaan perempuan memang sulit ditebak. Lebih mudah menebak isi tangan sendiri ketimbang menebak isi hati wanita. Bisa saja hari ini bilang iya, semenit kemudian dia bilang tidak. Tetapi, apakah ini berarti wanita itu plin-plan. Saya harap itu tidak benar.
Risha rela kembali pada Yudha karena dijanjikan bahwa Ratih, istrinya akan diceraikan. Lantas, bagaimana kisah Aan? Apakah ia tetap pada status permanennya? Jomblo akut? Irfan memang pintar merangkai nuansa dan kisah. Saat membaca novel ini, terkadang kita akan marah sendiri melihat sikap tokoh-tokoh dalam cerita. Tetapi, sebaik-baiknya kisah adalah kisah yang indah di akhir cerita. Dan novel ini termasuk dari kategori tersebut.
Irfan tidak hanya memberikan kisah romantik tanpa makna. Hal itu dibuktikan di awal cerita bahwa keagamaan Aan patut ditiru. Ia selalu shalat di awal waktu dan berprilaku baik, tidak mabuk-mabukan. Sebuah pendidikan karakter yang tidak bersifat menggurui. Bahasanya lugas dan kocak.

Data Buku
Judul: Cinta Kamu, Aku: Ini Bukan Drama Radio
Penulis: Irfan Ihsan
Penerbit: Noura Books
Cetakan: Pertama, Februari 2013
Tebal: 304 Halaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar