Minggu, 19 Mei 2013

Resensi Balada Si Roy jilid 1



Cinta Terlarang Sang Petualang
Oleh Achmad Marzuki
Pegiat Farabi Institute, Anggota CSS MoRA IAIN Walisongo Semarang

Cerita tentang Balada Si Roy ini pernah dimuat secara berkala di majalah Hai dan diterbitkan pertama kali tahun 1989 oleh Gramedia Pustaka Utama. Lantas, mengapa sekarang diterbitkan ulang? Tentu karena kisah Sang Berandal ini sangat menarik dan keadaannya hampir mirip dengan sekarang. Bedanya, dalam kisah ini keberadaan handphone dan internet tidak sedekat sekarang. Walau demikian citra Roy si berandal cukup memikat.
Roy adalah remaja penuh semangat tarung. Sensasi dan eksplotif menjadi kepribadiannya yang menawan. Setiap melihat wanita cantik mulutnya tidak bisa ditahan untuk menggoda mereka. Jangan heran jika banyak wanita menyukainya, karena pada dasarnya wanita menyukai hal-hal nakal. Perawakan Roy gagah, berambut gondrong, bermata tajam, dan bermulut manis penuh godaan. Tidak sedikit perempuan sekolahan kesemsem padanya. Namun hanya ada satu Venus yang memenangkan hatinya, Ani.
Selain Roy, adalah Dullah yang menyukai Ani. Dullah anak jawara dan ketua geng Borsalino. Dia tidak mau ada seorang pun yang menyainginya. Karena itulah Dullah selalu mengancam Roy. Tetapi Roy tak mau mengalah. Untuk menyaingi Borsalino, Roy mendirikan geng bernama RAT. Sebuah nama kependekan dari tiga anggotanya, Roy, Andi, dan Toni. Tetapi kelompok ini tidak berlangsung lama, disebabkan kematian Andi dan buntungnya kaki Toni karena kecelakaan motor. Selang beberapa lama, Roy membuat kelompok motor bernama RM. Tidak lain juga kependekan dari ketiga anggotanya; Roy, Roni, dan Mumu.
Asal muasal ide avonturirnya bermula dari matinya Joe, anjing hadiah dari almarhum papanya. Mati dibunuh oleh kelompok Borsalino. Setelah itu, hidupnya menjadi limbung. Hasil raportnya anjlok, hangus terbakar warna merah, rasa malunya tak tertahankan pada sang bunda tercinta. Karenanya ia berniat bertualang ke pelosok Indonesia. Tetapi sejauh ini ibunya belum merestui avonturirnya. Kelimbungan Roy memuncak dengan meneguk pil laknat, narkotika (hlm. 167). Edi sebagai ketua OSIS merasa bertanggungjawab meluruskan kelakuan anggotanya.
Roy memulai perjalanannya di gunung Gede. Dilanjutkan ke makam papanya. Di pekuburan Roy bertemu Rani, gadis yang dulu pernah menyakitinya dan membuatnya menjadi seorang playboy. Amarah Roy menbuncah, tetapi Rani diam saja. Ternyata Rani baru saja kehilangan kedua orangtuanya. Ayah Rani adalah kakak papanya Roy.
Gol A Gong tak henti-hentinya memberikan konflik sulit bagi Roy. Tetapi ada satu hal yang tak kan terlupa dalam kepenulisannya, yaitu selalu mengawali dengan sajak-sajak dalam tiap judul kecil. Sajak tersebut bukan karangannya sendiri, melainkan milik orang lain. Seperti dalam Gadis Kepang Dua, diawali dengan sajak Horace Greeley; “Pergilah kebarat, Anak muda//dan tumbuhlah bersama alam” (hlm. 251).Dari secuil sajak ini sudah sangat jelas bahwa perawakan Roy ditunutun menjadi penjelajah bersama alam. Dia mewarisi sifat ayahnya yang sangat cinta alam liar.Tetapiayahnya pun tewassaatpendakiangunung.
Hal yang tidak akan hilang bagi petualang sejati adalah kereta api. Kuda panjang berkekuatan mesin ini adalah salah satu kendaran termurah. Sebagai catatan, akan sangat jarang menemukan sesuatu yang murah tetapi aman. Sebelum naik kereta api, Roy didatangi orang asing yang mengaku kecopetan dan kekurangan bekal. Kebaikan hati Roy memang tidak padam, Roy memberikan sedikit bekal yang dimilikinya. Tak seberapa lama datang lagi orang yang juga mengaku dicopet. Karena itu, Roy tak jadi naik kereta, ada banyak penipu. Tujuan Roy ke Jogjakarya.
Bagi penulis, memiliki sahabat pena yang tak pernah bertemu dan terasa akrab bukan hal aneh. Roy adalah penulis muda yang selalu bercerita tentang petualangan. Dia punya sahabat pena di Jogja bernama Sasha. Apesnya, Sasha sangat mirip dengan venus, Ani. Mereka berdua bak pinang dibelah dua. Avonturir yang direncanakan Roy sedikit kacau. Karena sesungguhnya dia bertualang agar melupakan sang dewi venus.
Bagi Roy bertarung bukanlah hal baru. Sungguh Roy kali ini benar-benar apes. Dia berantem dengan lelaki pemabuk di kedai dan berujung pada polisi. Roy malam itu terpaksa berdekam di balik kamar jeruji. Konfik tak berhenti hanya di balik jeruji. Saat keluar, Roy bertemu dengan wanita muda yang menggendong anak. Roy menolong wanita tersebut karena kasihan. Karena seharian wanita itu mematung di ambang terminal, menunggu seseorang.
Wanita itu adalah wanita bermasalah. Datang dua orang pesuruh bayaran yang ingin anak wanita tersebut agar diserahkan. Roy berusaha melindungi wanita muda tersebut dan berujung pada pukulan-pukulan di badan Roy. Roy limbung, dibuang di tengah jalanan gelap bersama hujan. Untungnya Roy bertemu truk pengangkut barang. Roy dibawa ke pesantren oleh truk tersebut. Di pesantren Roy merasakan kedamaian. Tiba-tiba Roy kedatangan surat dari ibunya.Tanpa sepengetahuan Roy. Salah seorang santri mengabari keluarga Roy di banten. Di sinilah ujung perjalanan Roy. Sekarang dia sangat rindu dengan ibunya yang tak lagi muda. Lantas, apakah Roy akan pulang atau melanjutkan rencananya ke timur?

Data Buku
Judul : Balada Si Roy, Jilid I, Joe - Avonturir
Penulis : Gol A Gong
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan : November 2012
Tebal : 366 Halaman
ISBN : 978-979-22-9028-8

*Pernah tayang di Okezone.com
http://suar.okezone.com/read/2013/05/30/285/814967/cinta-terlarang-sang-petualang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar