Jumat, 31 Mei 2013

Resensi Lovely Proposal

Menanti Lamaran Lelaki Tercinta
Oleh Achmad Marzuki
Pegiat Farabi Institute, Anggota CSS MoRA IAIN Walisongo Semarang
Kebanyakan masalah wanita sukses dalam pendidikan, karir, dan terkenal terletak pada cinta atau jodoh. Terlebih jika umur sudah berkepala tiga. Masyarakat cenderung mencelanya sebagai perawan tua. Tetapi bagaimana jika lelaki yang dicintai tiba-tiba memutus hubungan secara sepihak dan saat itu pula banyak lelaki mapan datang melamar? Secara logika tidak ada alasan untuk menolaknya, namun ini menyangkut hati. Kesulitan itulah yang Christina Juzwar berikan pada Karla Adelia, tokoh utama dalam bukunya berjudul Lovely Proposal terbitan Bentang Pustaka ini.
Cerita diawali dengan mimpi Karla yang tengah kesulitan menentukan siapa yang hendak ia pilih sebagai pasangan hidup. Ada dua lelaki yang bersedia berlutut di depannya dengan mengangkat kedua tangannya, memegang kotak kecil manis berisi cincin cantik. Lamaran pertama datang dari lelaki pelanggan setia kedainya dan satunya lagi lelaki yang baru masuk kedai miliknya. Lamaran tersebut terjadi di Kedai Nona miliknya sendiri. Bangun tidur Karla selalu kepikiran mimpi lamaran lelaki misterius itu (hal.3).
Saat ini Karla sedang berpacaran dengan Mario Sebastian. Ada keanehan dari hubungan mereka. Usia Karla telah berkepala tiga, sedangkan Mario lima tahun lebih muda, usianya masih 25 tahun. Tetapi dalam cinta memang tidak mengenal batas atau keanehan. Hubungan mereka telah berumur lima tahun dan berjalan lancar-lancar saja. Mario kerap datang ke kedai nona untuk sekadar  mengantar daging pesanan kedai. Mario pemilik bisnis daging, Mario’s Meat Shop.
Hubungan keduanya yang telah berumur lima tahun ini belum sekalipun pernah membicarakan nasib hubungannya ke depan. Menikah. Yang menyadarinya pertama kali ialah Karla saat pergi ke toko buku tanpa sadar ia melihat buku-buku pre-wadding. Mulai ia memikirkan kapan kira-kira Mario akan melamarnya. Tetapi Karla tidak berani membicarakannya dengan Mario. Adalah Evan yang bersedia membantunya. Evan pulalah yang mempertemukan mereka berdua. Evan teman dekat Karla sejak kecil.
Tetapi setelah Mario pulang dari Amerika –yang katanya kepentingan bisnis– berkelakuan aneh. Mario menjadi lelaki yang seolah-olah mulai menjauhi Karla, juga anti membahas tentang lamar-melamar atau yang berkenaan dengan pernikahan. Sikap Mario membuat Karla khawatir. Tidak lama setelahnya tiba-tiba Mario memutuskan Karla (hal. 128). Karena mengira Mario mempermainkan Karla, sebagai sahabat yang baik, Evan datang ke rumah Mario dan melabraknya dengan tonjokan.
Seolah masalahnya belum cukup, masalah lain pun bermunculan bak jamur di musim penghujan. Di saat Karla bingung berhadapan dengan lelaki, dia bertemu lelaki baru. Paul, berperawakan lelaki harmonis dan sangat memikat. Karla mulai terpesona dan berani berkencan dengan lelaki yang baru dikenalnya. Waktu berlalu, Karla diajak kencan lagi oleh Paul. Diajak ke diskotik. Nahas, Paul terlalu mabuk dan tak terkendali. Paul ingin mengajak Karla cek in tetapi Karla menolak. Untungnya, pada saat itu juga ada Evan.
Pada saat Karla limbung. Dia bertemu lagi dengan Mario. Saat itulah Karla tahu, ternyata Mario sedang mengidap penyakit mematikan. Sebab itulah Karla diputus dengan sepihak. Sebenarnya mereka berdua masih saling mencintai. Sejak saat itu, Karla selalu menemani Mario di kamar khusus. Tiap sarapan, Karla selalu menyuapi Mario. Di tengah suasana yang diam, Mario meminta Karla untuk tetap di sampingnya. Perasaan mereka menyatu kembali.
Sebenarnya ada lelaki lagi yang tertarik pada Karla. Lelaki yang rela berjam-jam menunggu Karla di kedai Nona. Lelaki yang sangat sopan, terkesan culun sebenarnya. Ia bernama Charles. Lelaki sopan pemilik Pacific Java, hotel bintang lima di Ibukota, dengan berani melamar Karla di tengah-tengah siaran langsung di televise (hal. 320). Tetapi Karla menolaknya lantaran ingat bahwa Mario memintanya untuk kembali.
Tetapi, cinta manis antara Karla dan Mario tidak bisa ditebak dan dikira. Mario tidak kembali sehat, dia berakhir mati disebabkan penyakitnya yang kian memburuk. Perasaan Karla tidak karuan. Untungnya ada Evan, sahabat play boynya yang tetap setia menemaninya, termasuk saat Karla ditempa bencana perasaan. Karla mulai putus asa tentang lamaran lelaki tercintanya.
Apa boleh buat, jodoh memang tidak ada yang mengetahui. Terkadang orang yang dicari-cari, telah lama ada di depan mata. Lantas, siapa yang menjadi pendamping hidup Karla? Cerita lengkapnya ada di buku berjudul Lovely Proposal ini. Ada banyak konflik yang Christina berikan pada Karla. Tetapi saya jamin, pembaca akan selalu tertawa karena sikap dan prilaku para tokoh begitu konyol dan menggelikan.

Data Buku
Judul Buku: Lovely Proposal
Penulis: Christina Juzwar
Penerbit: Bentang Pustaka, Yogyakarta
Cetakan: Pertama, Januari 2013
Tebal: 371 Halaman
ISBN: 978-602-7888-02-9


*Pernah tayang di Esq-news.com

1 komentar: