Kamis, 20 Juni 2013

Resensi Aropy


Menjadi Wanita Limited Edition
Menilai seorang perempuan tidak bisa hanya dengan melihat penampilannya saja, apalagi sekadar memandang semulus apa kulitnya atau setipis apa dagingnya (langsing). Memang selama ini kata cantik identik dengan badan langsing, berhidung mancung, dan berkulit mulus. Kalau memang cantik hanya sebatas itu semua, lantas bagaimana nasib wanita gemuk, apakah dia tidak aka nada yang menyukainya? Nyatanya tidak. Karena yang terpenting, wanita itu memiliki sifat yang mendamaikan. Kisah seperti inilah yang diangkat oleh Sayfullan dalam novelnya berjudul Aropy.
Dikisahkan, Aropy adalah wanita yang memiliki betis gajah dengan jenong lebar di dahinya dan memiliki kepribadian aneh tetapi mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Wanita absurd ini tentu saja memiliki sifat periang untuk menompang badannya yang gembul. Setiap berangkat sekolah Aropy selalu berpakaian super absurd. Bayangkan saja, wanita berbadan tambun memakai bando telinga macan, bando telinga gajah, bando telinga kelinci, bahkan juga memakai bando telinga gorila. Tidak hanya itu, Aropy selalu memakai kaos kaki sesuai bando yang dipakainya. Absurd bukan buatan.
Aropy sendiri bertekad akan rela menjadi jomblo permanen jika belum menemukan seseorang yang dapat membuatnya menangis karena rindu, marah karena cemburu, dan benci karena ia pergi (hlm. 16). Benar saja, hingga novel ini dibuat oleh Sayfullan, belum ada lelaki yang bisa mencuri hatinya. Padahal di sekolahnya ada cowok yang menjadi magnet setiap cewek sekolahnya. Walau kerap mendapat label playboy, Niko malah menikmati jika dikerubung cewek sekolahnya. Niko kini telah memutus Lea, pacar ke-23 yang hanya berlangsung kurang dari 48 jam. Sebagai wanita, Lea sangat membenci Niko yang merasa mempermainkannya.
Sayfullan selalu memberi kekocakan di tiap lembarnya. Novel berjudul lengkap Aropy, Berbanggalah Jadi  Cewek Limited Edition! ini kerap membuat sakit perut saking kocaknya. Terkadang diceritakan prilaku Aropy yang alay. Seperti saat ibunya jatuh tersungkur di depan pintu kamarnya, Aropy malah menertawakannya sampai guling-guling di lantai. Di awal cerita, kisah ini terkesan main-main karena sikap Aropy yang benar-benar di luar nalar manusia biasa, tetapi tiga perempat dari novel ini semakin menarik. Konflik cinta yang merundung Aropy membuat kisah semakin melankolis dan konyol.
Sikap playboy yang dimiliki Niko bukan tanpa alasan. Dia hanya mencari wanita yang mampu menutup lubang cinta terpendamnya pada Kayla. Sedangkan Kayla sendiri adalah pacar dari kakaknya sendiri, Rano. Rasa cinta yang dimilikinya telah ia pendam sejak kecil. Oleh karena itu, sikap perhatiannya yang selalu ditampakkan pada Kayla tidak terlalu diperhatikan karena hal itu dinilai biasa oleh Kayla. Niko merasa sangat nelangsa saat melihat Kayla berduaan dengan Rano. Memang, rasa cinta yang dipendam lebih menyakitkan dan menyesakkan dada.
Untungnya Niko mempunyai sahabat unik yang selalu membuatnya riang. Pepe yang berkulit hitam, berambut keriting, dan mempunyai bibir tebal. Kali ini, pepe menyarankan Niko agar menjadikan Aropy sebagai pacarnya. Niko merasa tertantang untuk menjadikan wanita planet aneh ini menjadi pacarnya. Dan tentu saja, Aropy tidak tertarik dengan ajakan Niko. Aropy merasa, Niko hanya main-main dan hanya mempermainkannya. Di sinilah Lea membalas sakit hatinya pada Niko. Lea sangat paham sifat lelaki playboy itu, Niko tidak akan mundur sampai buruannya takluk.
Lea menyarankan agar Aropy menyuruh Niko melakukan segala hal yang sangat ditakutinya. Aropy melaksanakan saran Lea. Aropy akan bersedia menjadi pacar Niko dengan syarat, yaitu melakukan apapun yang dimintanya. Semua phobia Niko dijadikan syaratnya. Pertama, Aropy mengajak Niko nongkrong di atas atap rumah. Niko yang gemetaran memaksakan diri dan Aropy menikmati itu semua. Wajah pucat Niko tidak bisa disembunyikan, tangannya sangat erat memegang tangan Aropy. “Ini untuk menghilangkan phobia kamu” begitu alasan Aropy. Kedua, mengajak Niko makan di warung dengan lauk petai dan sambal pedas. Sekali lagi, Niko terpaksa melakukannya.
Aropy juga bekerja di stasiun radio. Di sanalah, dia menuturkan pada semua wanita agar menjadi wanita limited edition. Apa saja syarat-syarat menjadi wanita limited edition? Semua itu tersimpaan dalam novel setebal 182 halaman ini. Tidak hanya itu, Aropy pun telah mempraktekkan semua kreteria menjadi wanita limited edition. Hasilnya sangat mengagumkan. Dia mendapatkan pasangan yang benar-benar tidak terduga dengan cara yang tidak terduga pula. Novel ini mengajarkan kita agar selalu ceria dan mensyukuri apa yang telah dianugerahkan pada kita. Cantik tidak hanya diukur oleh daging dan kulit. Jadilah wanita limited edition!

Data Buku
Judul: Aropy, Berbanggalah Jadi Cewek Limited edition
Penulis: Sayfullan
Penerbit: Ping! (Diva Press) Jogjakarta
Cetakan: Pertama, Juni 2013
Tebal 182 Halaman
Peresensi: Achmad Marzuki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar