Menjadi Makelar Rezeki
Makelar rezeki
bukanlah seperti Sinterclass yang akan mendatangi rumah-rumah di malam hari,
kemudian menaburkan pelbagai kebutuhan si pemilik rumah tanpa diketahui. Bukan
pula seperti makelar hutang yang akan mendatangi setiap orang yang memiliki
hutang. Makelar rezeki adalah nama lain dari pengusaha yang menjalankan
enterpreneurship secara matang. Untuk kebanyakan orang akan mengira bahwa
menjadi pengusaha sangatlah sulit. Hal pertama yang dipikirkannya pasti
mengenai modal awal yang tidak sedikit. Lalu bagaimana solusinya?
Buku ini
adalah solusinya. Jamil Azzaini membongkar rahasia penyalur energi sukses dan
mulia dalam buku bertajuk Makelar Rezeki terbitan Mizania ini. Secara
garis besar buku ini terbagi atas lima bagian. Pertama, Jamil ingin menegaskan
pada pembaca bahwa menjadi makelar rezeki bukan hal yang sulit. Bagian ini
berisi tentang tujuan menjadi sukses, bahwasanya sukses untuk orang lain adalah
kuncinya. Keinginan dan kesungguhan harus dibuktikan dengan cara menjadi pemain
bukan komentator.
Bagian kedua
menerangkan tentang metode mengalirkan energi makelar. Ada beberapa jalur
khusus berupa lajur harta (sedekah),
lajur tahta (kaderisasi), lajur kata (pendidikan enterpreneurship), dan lajur
cinta (beramal jalan menuju cinta). Dalam hal ini, Abu Marlo dalam bukunya Enterpreneurship
Hukum Langit menyatakan jalan tercepat menuju kesuksesan bahagia ialah
dengan sedekah. Membahagiakan orang lain akan membukakan jalan terang menuju
kesuksesan masa depan.
Sebuah usaha
yang baik adalah usaha yang tetap berjalan meski pemiliknya pergi jalan-jalan
(hlm. 57). Inilah pentngnya sebuah kaderisasi (lajur tahta). Untuk memilih
seorang kader tentunya memerlukan kapasitas dan loyalitas yang tinggi. Rumus
awal yang ditawarkan Jamil adalah kejujuran. Orang yang telah berpegang pada
kejujuran akan secara otomatis melahirkan kapasitas pribadi yang berkualitas
serta loyalitas yang tinggi.
Lajur kata
atau pendidikan enterpreneurship yang dilakukan Jamil bukan sekadar wacana. Jamil
memberikan layanan pendidikan wirausaha berupa pesantren wirausaha bernama
agrobisnis di delanggu, klaten, jawa tengah. Untuk sekadar melihat info dan
kegiatan penggemblengan di pesantren wirausaha tersebut dapat dlihat di
www.pesantrenwirausaha.net.
Bagian ketiga
berisis tentang keuntungan menjadi makelar rezeki. Saya pikir bab tiga ini
sekadar perangsang dan pengingat saja. Artinya ketika seseorang telah mendapat
posisi zona ama dia akan cenderung melupakan yang di bawah. Sebagai perangsang
karena setiap orang memiliki keingingan untuk membahagiakan diri sendiri dan
orang-orang tercintanya. Kesuksesan juga akan menghantarkan kita pulang ke
kampung akhirat dengan bekal yang melimpah, sebab kita telah mempermudah
kehidupan orang-orang di sekitar kita.
Bagian keempat
adalah inti dari buku ini. Menjadi makelar rezeki. Di sini lah pembaca diajak
memasuki zona terlarang yang ujungnya berupa kenyamanan hidup secara materi.
Tentu saja Jamil telah mengantisipasinya dengan beberapa peringatan di bagian
sebelumnya agar pembaca tidak hanya fokus pada kebahagiaan materi. Hal yang
terpenting dalam jalur menuju makelar rezeki adalah relasi. Konsep yang
ditawarkan Jamil sama dengan konsep Rasulullah “Barang siapa ingin dlapangkan
rezekinya dan dipanjangkan umrnya hendaklah ia menyambung silaturrahim”.
Relasi, jejaring, kelompok, dan kerjasama menjadi pemcu awal menjadi makelar
rezeki.
Rumus kedua
ialah fokus. Fokus itu bukan berarti mengabaikan yang lain. Konsep yang
digunakan fokus berupa rumus 80:20. Artinya 80% energi kita gunakan khusus pada
bidang yang kita geluti, sedangkan energi 20% sisanya bisa digunakan untuk yang
lain. Boleh saja BJ Habibi bermain basket atau bernyanyi lagu Ebiet. Tetapi
waktu yang dihabiskan pasti lebih banyak di bidang pesawat terbang (hlm. 111).
Orang-orang sukses menjadi dikenal dunia karena mereka ahli dalam bidangnya.
Einstein dalam bidang fiskanya, steve jobs akan applenya, dan tokoh dunia
lainnya.
Bagian kelima
adalah kunci menjad makelar rezeki. Rezeki itu kadang datang dari arah yang tak
terduga, siapkanlah wadahnya agar kita selalu siap untuk menampungnya (hlm.
106). Jamil mengajak pembaca untuk ikut berperan aktif menjadi makelar rezeki
secara langsung, menciptakan wadah untuk mereka yang membutuhkan pekerjaan. Menjadi
makelar rezeki berarti turun meningkatkan kualitas bangsa karena memutus tali kemiskinan
dan membangun lajur ekonomi negara.
Buku ini
ditulis dengan bahasa yang renyah, menarik, dan seperti orang yang bicara
santai dengan pembaca. Jamil juga membumbuhi cerita-cerita pendek inspiratif
yang terkadang konyol, heroik, sedih, dan lainnya. Jamil berharap buku ini
dapat menjadi salah satu refferensi bagi para pemula. Jadilah makelar rezeki!
Sesungguhnya sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memberi manfaat untuk
orang lain.
Data Buku
Judul: Makelar
Rezeki
Penulis: Jamil
Azzaini
Penerbit:
Mizania, Bandung
Cetakan:
(Edisi Baru) Mei 2013
Tebal: 200
Halaman
Peresensi: Achmad Marzuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar