Minggu, 14 Juli 2013

Resensi History of Earth

Biografi Bumi dalam Al-Quran
Al-Quran is always one step ahead of science. Ungkapan ini dapat diartikan bahwa penjelasan dalam al-Quran selalu selangkah lebih maju dibandingkan dengan penemuan sains modern. Dengan kata lain, sains selalu tergopoh-gopoh mengikuti informasi al-Quran.
Buku ini adalah salah satu bukti bahwa al-Quran selalu “terdepan”. Di antara banyak rahasia di dalamnya, Agus Haryo Sudarmojo mencoba mengungkap rahasia kecil tentang “biografi” Bumi. Agus mengajak pembaca untuk lebih dalam mengenal Bumi melalui pandangan al-Quran, yang mencakup di dalamnya asal mula penciptaan Bumi, umur Bumi, keanehan satelit Bumi, asal muasal isi Bumi, sifat unik air, dan kinerja pasak-pasak Bumi.
Agus menggunakan al-Quran sebagai referensi utama karena beberapa sebab. Pertama, al-Quran adalah wahyu yang diturunkan Tuhan. Kedua, dalam kenyataannya al-Quran merupakan sumber utama dalam agama Islam. Ketiga, kedudukannya sebagai petunjuk utama dalam menjalani hidup bagi orang muslim. Semua itu  menjadikannya sebagai bukti kongkrit yang kuat nan akurat atas informasi yang terkandung di dalamnya.
Memang al-Quran bukanlah ensiklopedia sains ataupun ensiklopedia misteri alam jagad, tetapi terdapat banyak sekali rahasia alam yang terungkapHanya orang-orang yang ‘sadar’ dan berilmu yang dapat mengorek segala rahasia informasi di dalamnya. Tak ayal, jika dalam mengarungi samudra kehidupan, al-Quran senantiasa didaulat menjadi pedoman hidup demi menggapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
Menurut temuan sains modern, proses kelahiran Bumi bermula dari ledakan kosmis yang sangat dahsyat. Ledakan ini dikenal dengan peristiwa Big Bang yang terjadi sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu. Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta awalnya tersusun dari titik yang rapat, padat, dan panas (hlm. 7). Semua informasi tersebut telah ada dalam QS:21:30. “...bahwa langit dan Bumi keduanya dahulu adalah satu padu, kemudian Kami memisahkan keduanya,...”
Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time (1980) menggambarkan bahwa pergerakan Bumi dan benda langit lainnya semakin berjauhan. Penemuan yang dianggap sebagai penemuan paling revolusiuner abad ke-20 dalam ilmu pengetahuan ini ternyata telah disinggung dalam QS:51:47 “Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskan–mengembangkan–nya.” Umur Bumi pun disebutkan secara matematis dalam al-quran, yaitu dengan hasil 13,68 x 109 tahun (hlm. 19).
Sungguh ironis dan tidak masuk akal jika ada yang mengatakan bulan pernah terbelah kemudian menyatu kembali. Namun memang inilah yang terjadi, para ilmuwan telah membuktikannya melalui bebatuan bulan yang dibawa Neil Armstrong dan Edwin Aldrin sepulang dari bulan (hlm. 60-64). Lebih mengejutkan lagi, ternyata Rasulullah pernah menunjukkan kemukjizatannya; menunjuk bulan sehingga bulan terbelah kemudian menyatu kembali dengan izin-Nya.
Manusia mungkin saat ini tidak sadar bahwa Bumi yang ditempatinya sangat unik. Adanya kehidupan yang kompleks adalah salah satu kompleksitas komposisi Bumi, karena selain Bumi tidak ada satu pun planet yang mengandung makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Kehidupan ini ada sebab terdapat air di dalamnya. Lagi-lagi al-Quran mengabarkan bahwa air adalah sumber kehidupan. Tidak hanya itu, datangnya air pertama kali ke Bumi juga aneh; jatuh dari langit bersama komet-komet (hlm. 109-118).
Dalam Islam, begitu banyak fungsi air; digunakan untuk kepentingan spiritual, misalnya wudlu, mandi wajib, dan pelepas dahaga saat sahur maupun berbuka puasa. (hlm. 120). Dr. Masaru Emoto dalam bukunya yang berjudul The Hidden Message of Water menghasilkan penelitian mencengangkan, ternyata air merespon segala pesan manusia, baik secara lisan maupun tulisan. Air akan membentuk kristal indah manakala menerima pesan baik nan terpuji. Sebaliknya jika pesan yang disampaikan buruk, air pun menerima respon negatif.
Agus juga menyinggung tugas gunung sebagai pasak Bumi agar tidak goncang (QS:31:10). Walau buku ini dapat dinilai sebagai suatu hal menarik, karena mendasarkan pada al-Quran dan logika sains, tetapi Agus tidak pernah menyinggung para mufassir al-Quran masa lalu. Sehingga penafsiran yang digunakannya terkesan inksklusif individualistik dan sedikit arogan. Seharusnya Agus mengadakan perbandingan dengan pendapat-pendapat yang telah mendahuluinya, demi memperkaya pengetahuan pembaca.
Walhasil, ketika sedikit banyak hal mengenai Planet Biru ini terungkap, nyatalah kebenaran firman Allah dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 191; “Tiadalah Engkau menciptakan ini semua dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. Pada akhirnya kita semua akan mengakui bahwa segala ciptaan  Allah memiliki rahasia. Setelah semuanya diketahui bahwa setiap sesuatu memiliki hikmah, lantas nikmat Tuhan mana lagi yang kaudustakan? Wallhu’alam bisshawab.

Data Buku
Judul: History of Earth
Penulis: Agus Haryo Sudarmojo
Penerbit: Bunyan (PT Bentang Pustaka), Yogyakarta
terbit: Cetakan I, Maret 2013
Tebal: 218 halaman
ISBN: 978-602-7888-18-0
Peresensi: Achmad Marzuki
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar