Minggu, 30 November 2014
Cerita Mimpi (tiga)
"Aku memimpikanmu tiga hari yang lalu." Katamu. Dan aku hanya tersenyum tak komentar. Memberi waktu agar kau melanjutkan.
"Saat itu kita jalan-jalan ke luar kota. Kita rombongan banyak orang. Sudah waktunya solat magrib. Kamar mandi masih antri temen-temen lainnya yang ambil wuduk. Kau masih membaca buku kecil berbahasa arab. Kutawarkan agar kau wuduk duluan. Kau menolak. Yah, biar yang lain dulu. Aku mau nyelesein bacaanku. Begitu jawabmu.
Temen-temen tidak benar-benar wuduk. Mereka masih ada yang guyon. Melihat itu semua, kau menghentikan bacaanmu dan memurkai mereka semua yang main-main. Murkamu di mimpiku adalah murkamu yang sangat. Semua jadi diam. Sebab kau seperti penghotbah yang melihat kemaksiatan paling menjijikkan. Menyuruh kami agar taat aturan pesantren dan agama. Kau seperti Nabi saja."
"Hahahaa" Aku tertawa.
Dan kau tiba-tiba saja bertanya, "Kau sedang rutin membaca apa?"
"Hahahaa" Tawaku semakin panjang dan lantang.
"Kau selalu begitu. Menanggapi segala dengan senyum dan tawa"
"Hahahaa" Tawaku semakin jadi.
Diceritakan pada 271114
Pemimpi: Wildan Rofi'i
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar